Letusan Gunung Kelud yang terjadi pada Kamis Malam 20.50 memang begitu dahsyat. Kedahsyatan letusan tersebut dapat dirasakan tak hanya daerah sekitar Gunung Kelud seperti Kediri, Blitar, dan Malang. Bahkan efek letusan mampu mencapai ratusan km dari lokasi.Kota kota lain yang notabene berada jauh adri Gunung kelud nyatanya terkena imbas hujan abu vulkanis, bahkan dengan intensitas dan ketebalan yang cukup tinggi. Hal itu tentu saja sebagai gambaran bahwa letusan Gunung Kelud tahun 2014 ini memang sangat dahsyat.
Bukti terbaru yang menggambarkan dahsyatnya letusan tersebut adalah foto citra satelit yang diambil oleh Nasa sesaat setelah Gunung Kelud meledus. Badan Ruang Antariksa milik Amerika Serikat tersebut sempat menangkap gambar ketika Gunung Kelud meletus. Dari angkasa terlihat lontaran material vulkanik tersebut membumbung tinggi ke atas menyerupai sebuah jamur (lihat foto 1). Foto tersebut diambil beberapa saat setelah Gunung meletus, tepatnya pukul 23.09 WIB.
 |
| Foto 1 (sesaat setelah Gunung kelud Meletus) sumber: Nasa.gov |
Selang beberapa jam kemudian atau sekitar pukul 01.10 WIB (14/02) giliran satelit CALIPSO (Cloud Aerosol Lidar and Infrared Pathfinder Satellite Observation) yang merekam pergerakan material vulkanik di angkasa. Satelit tersebut sempat merekam dan melakukan pengukuran material vulkanik dengan teknologi CALIOP (teknologi laser). Hasil pengukurannya cukup mengejutkan karena tinggi lontaran material vulkanik mencapai hampir 20 km, diameter awal sesaat letusan mencapai 30 km kemudian bergerak menyebar setelah tertiup angin.
 |
| Foto pergerakan material vulkanis |
Pergerakan material vulkanik sebagian besar menuju ke arah barat daya atau ke arah Samudera Hindia. Dari foto yang terambil sangat jelas terlihat bahwa meski beberapa kota sempat diguyur hujan abu vulkanis namun kita (Indonesia) masih beruntung karena sebagian besar material terlempar ke arah Samudera Hindia.
0 comments:
Post a Comment